A. Ular berbisa di Indonesia
Ular berbisa hanya sedikit yang ditemukan di Indonesia, diantaranya:
ular sendok (kobra), ular anang (tedung atau king kobra), ular welang,
ular weling, ular hijau pucuk/ular gadung (luwuk), ular taliwangsa
(belang hitam-kuning) dan ular tanah (coklat tua dengan taring panjang).
B. Sifat Ular
Sifat ular yang harus dipahami adalah; ular takut pada manusia,
menggigit untuk memperingatkan/mengusir manusia (pada kebanyakan kasus)
serta 70% gigitan ular bukan dari ular berbisa, umumnya hanya sedikit
atau tidak ada racun yang disuntikkan. Gigitan ular tidak semuanya
berakhir dengan kematian. Kematian tidak datang seketika atau dalam
beberapa menit saja. Gejala biasanya timbul 15 menit sampai 2 jam
kemudian setelah korban digigit ular.
C. Ciri-ciri ular berbisa
Ciri secara umum (tidak mutlak) yg biasanya ada pada ular berbisa,
yaitu: bentuk kepala pipih dan berpola huruf ‘V’, ukuran relatif kecil
atau pendek, kecuali King Cobra yang bisa mencapai 5 meter dan warna
biasanya cerah (tetapi hal ini tidak mutlak).
D. Mencegah tidak digigit ular
Mencegah agar tidak digigit ular adalah; jangan membuat koleksi dari
ular, tinggalkan/jangan ganggu ular. beberapa orang digigt karena
berusaha membunuh atau mencoba mendekat. Di daerah yang banyak ular,
pakai sepatu, kaos kaki dan jeans apabila keluar rumah , jangan masukkan
tangan dicelah-celah timbunan kayu atau sampah, Bila berjalan di semak
belukar usahakan membuat suara berisik agar ular tahu keberadaan kita
dan menyingkir, hati-hati bila berjalan di rumput yang tebal dan potong
pendek rumput di sekitar rumah, tempat kerja dan sekolah dan pergunakan
senter bila berjalan di malam hari.
E. Gambaran gigitan ular berbisa
Gambaran gigian ular berbisa akan timbul rasa nyeri daerah tusukan
(muncul segera seelah gigitan), daerah gigitan bengkak, kemerahan, memar
(dapat cepat berkembang), reaksi emosi yang kuat, penglihatan
kembar/kabur, mengantuk, sakit kepala, pusing dan pingsan, mual dan atau
muntah dan diare, rasa sakit atau berat didada dan perut, tanda-tanda
tusukan gigi, gigitan biasanya pada tungkai/kaki, sukar bernafas dan
berkeringat banyak, kesulitan menelan serta kaku di daerah leher dan
geraham.
F. Pertolongan pertama
Pertolongan pertama, pastikan daerah sekitar aman dan
ular telah pergi segera cari pertolongan medis jangan tinggalkan korban.
selanjutnya lakukan prinsip :
R = Reassure = yakinkan kondisi korban, tenangkan dan
istirahatkan korban, kepanikan akan menaikan tekanan darah dan nadi
sehingga racun akan lebih cepat menyebar ke tubuh. terkadang pasien
pingsan / panik karena kaget.
I = Immobilisation = jangan menggerakan korban, perintahkan
korban untuk tidak berjalan atau lari. Jika dalam waktu 30 menit
pertolongan medis tidak datang: lakukan tehnik balut tekan (
pressure-immoblisation ) pada daerah sekitar gigitan (tangan atau kaki)
lihat prosedur pressure immobilization (balut tekan)
G = Get = bawa korban ke rumah sakit sesegera dan seaman mungkin.
T =Tell the Doctor = informasikan ke dokter tanda dan gejala yang muncul pada korban.
G. Prosedur Pressure Immobilization (balut tekan)
1. Balut tekan pada tangan
a. Istirahatkan (Immobilisasikan) Korban
b. Keringkan sekitar luka gigitan
c. Gunakan pembalut elastis
d. Jaga luka lebih rendah dari jantung
e. Sesegera mungkin, lakukan pembalutan dari bawah pangkal jari kaki naik keatas.
f. Biarkan jari kaki jangan dibalut
g. Jangan melepas celana atau baju korban
h. Balut dengan cara melingkar cukup kencang namun jangan sampai
menghambat aliran darah (dapat dilihat dengan warna jari kakiyang tetap
pink)
i. Beri papan/pengalas keras sepanjang kaki.
2. Balut tekan pada tangan
a. Balut dari telapak tangan naik keatas. ( jari tangan tidak dibalut)
b. Balut siku & lengan dngn posisi ditekuk 90 drjt.
c. Lanjutkan balutan ke lengan s/d pangkal lengan.
d. Pasang papan sebagai fiksasi
e. Gunakan mitela untuk menggendong tangan
H. Kesalahan Penanganan
Kesalahan penanganan yg sering dilakukan, mengikat (Tourniquets) sekitar
luka /gigitan membuat sayatan memotong, membuat perdarahan atau
menggerakan daerah gigitan, mencuci luka gigitan dan menyedot racun dari
luka gigit
I. Pertolongan di RS
1. Pasang I.V.,
2. resusitasi cairan jika diperlukan
3. Pelacakan alergi,
4. Jenis gigitan untuk menentukan antibisa
5. Resusitasi kardiopulmoner jika diperlukan,
6. Adrenalin
7. Cek laboratorium darah, jika dlm waktu 4 jam darah korban tidak
terdapat tanda koagulopati, miolisis dan pasien tidak menunjukan tanda
gigitan berbisa maka pasien tidak terkena gigitan berbisa.
J. Penatalaksanaan gigitan ular berbisa
1. Infus RL,
2. resusitasi cairan jika diperlukan
3. Cek laboratorium
4. Urinalisa
5. Darah lengkap
6. Golongan darah
7. Ptt,aptt, fibrinogen
8. BUN, creatinin, Va, phospat, dll
9. EKG
10. Monitor ketat pasien ( tiap 15mnt – 2 jam setelah gigitan )
11. Intubasi jika gagal nafas, cek sumbatan jalam nafas
12. RKP jika cardipulmonary arrest
13. pemberian antibisa
14. Larutkan antibisa dalam RL 60 cc,
15. berikan selama 30 mnt
16. Cek efek antibisa 15 menit setelah antibisa habis
17. Kemudian buka balutan dng hati-hati dlm waktu 5 mnt,
18. Jika setelah dibuka keadaan umum pasien tambah buruk
19. lakukan pembidaian kembali
20. Beri ATSAntibiotik profilaksis
21. Kontraindikasi diberikan Morfin