Breaking News :

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES DAN HIPERTENSI

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. W. R
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA
DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS
DI KELURAHAN WAILAN LINGKUNGAN III
KECAMATAN TOMOHON TENGAH

I.    PENGKAJIAN
Hari / tanggal     : 10 Mei 2010
Oleh         : Mahasiswa kelompok III
           
A.    Struktur dan sifat keluarga :
1.    Identitas Kepala Keluarga.
Nama         : Tn. W. R
Umur         : 68 Tahun
Jenis Kelamin      : Laki-laki
Pendidikan terakhir     : SD
Pekerjaan         : Swasta
Alamat         : Kel. Wailan Lingk. III Kec. Tomohon Tengah
2.    Daftar anggota keluarga
NO    NAMA    UMUR    SEX    HUB KK    PNDDKN    PKRJN    AGAMA    KES
1.
2.
3.    Tn W. R
Ny R. M
Nn.B G
    68
63
19    L
P
P    Suami
Istri
Anak
    SD
SD
SMA
    Swasta
IRT
-
    Kr. Prot
Kr. Prot
Kr. Prot
    Lemah
Sehat
Sehat

3.    Anggota keluarga yang meninggal
    Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir.
4.    Tipe keluarga
Keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear  family) adalah keluarga yang terdiri dari  ayah, ibu, anak-anak.
5.    Genogram

6.    Hobi masing – masing anggota keluarga
Masing-masing anggota keluarga tidak mempunyai hobi khusus, Tn. W. R mengatakan bahwa suaminya sibuk menjaga warung,anaknya sibuk dengan bekerja nanti pulang siang, sedangkan Tn. W. R sendiri hanya suka membersihkan rumah dan kadang-kadang suka menyalurkan hobi memasak. Akan tetapi pada malam hari mereka menonton TV bersama.

7.    Hubungan antar anggota keluarga
    Keluarga Tn. W. R tergolong keluarga yang harmonis dan bahagia, hubungan dengan anak baik.

8.    Anggota yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
Tn. W. R sebagai anggota kepala keluarga sangat dominan dalam mengambil keputusan dan ini sering dimusyawarahkan dengan istrinya. Akan tetapi pada saat ini sang anakpun turut berperan dalam pengambilan keputusan mengingat kedua orang tua sudah lanjut usia.
9.    Fungsi Keluarga
a.    Fungsi afeksi
    Menurut keterangan keluarga Tn. W. R , dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Walaupun ada perselisihan-perselisihan kecil tapi pada saat ini masih dapat teratasi.
b.    Fungsi sosial
    Keluarga Tn. W. R selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik. Contohnya kalau ada kegiatan kemasyarakatan, keluarga selalu ikut didalamnya. Tapi untuk saat ini karena keterbatasan fisik pertemuan pada malam hari sudah mulai dibatasi.
c.    Fungsi perawatan kesehatan.
    Dalam hal kesehatan keluarga Tn. W. R masih kurang tahu tentang cara merawat kesehatan anggota keluarganya yang hypertensi.
d.    Fungsi ekonomi
    Pendapatan utama keluarga  saat ini adalah dari hasil penjualan di warung. Menurut Tn. W. R mendapatkan uang tambahan dari anak-anak yang sudah berkeluarga setiap bulannya.
10.    Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari.
a.    Nutrisi
1)    Jenis makanan
Keluarga Tn. W. R makan 3 kali sehari, dengan komposisi : nasi, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, susu kadang-kadang. Porsi makan rata-rata satu sampai dua piring dan tergantung selera, waktu makan tidak selalu bersama-sama tergantung dari waktu masing-masing anggota kelurga.
Tn. W. R mengatakan : bahwa saat ini telah mengurangi penggunaan garam dan mengurangi konsumsi gula bahkan saat ini gula yang dipakai yaitu tropokana slim. Selain itu konsumsi daging mulai dikurangi.
2)    Cara pengolahan makanan.
    Tn. W. R mengolah makanan sebelum dimasak bahan dicuci baru dipotong-potong.
3)    Cara mengolah makanan
    Makanan disajikan secara langsung setelah selesai dimasak dalam keadaan hangat. Makanan dimasak untuk  dimakan dalam sehari. Bila tersisa ditutup, dihangatkan kembali bila disajikan dimakan bersama-sama, dan biasanya keluarga makan bersama dimeja makan.

b.    Kebiasaan minum
    Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan air putih dari air aqua isi ulang rata-rata 6-8 gelas perhari (1 galon 3 hari).

c.    Aktivitas dan istirahat
    Kebiasaan istirahat masing-masing anggota keluarga tidak sama, rata-rata 6-7 jam yaitu Pkl. 22.00 s/d 05.00 wita.

d.    Rekreasi
    Keluarga melakukan rekreasi bila ada kesempatan dan biasanya saat ada kunjungan dari anak-anak barulah pergi ke tempat wisata atau sekedar berkumpul-kumpul di kebun.

e.    Pemanfaatan waktu senggang.
    Waktu senggang dalam keluarga digunakan untuk santai contohnya keluarga nonton Tv bersama.

f.    Hygiene perorangan
    Anggota keluaraga rata-rata mandi 1 x/hari dengan menggunakan sabun dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi, mencuci rambut biasanya 1 x/hari dengan menggunakan shampo dan berganti pakaian kalau kotor.


B.    Luar rumah
1.    Lingkungan sekitar tempat tinggal cukup baik dan jarak antar rumah cukup luas.
2.    Depan dan samping rumah terdapat halaman dan dibagian depan langsung terhubung dengan jalan umum.
3.    Sampah ditampung ditempat yang ada dibelakang rumah. Sampah yang ada biasanya dibakar.
4.    Sumber air minum aqua isi ulang dan mampunyai sumur bor milik sendiri dengan pompa listrik, dengan kondisi air cukup bersih.
5.    Saluran pembuangan air limbah langsung melalui SPAL, tinja melalui WC menggunakan jamban.

C.    Denah Rumah
1.    Gambar Rumah






                              
                                   1





   
2.    Fasilitas
Fasilitas kesehatan yaitu puskesmas pembantu + 500 m sampe jarak rumah dan RS Bethesda harus naik angkutan umum sekali dan jaraknya sekitar 2 km.
D.    Riwayat Kesehatan Keluarga
a.    Riwayat kesehatan sekarang :
    Saat ini Tn. W. R mengeluh sering merasa panas dibagian kepala, pusing dan sakit kepala.
    Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan membeli obat diwarung.
b.    Riwayat kesehatan sekarang :
    Sebelumnya Tn. W. R hanya menderita diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu, dan sudah sering berobat kedokter dan ke puskesmas, akan tetapi seringkali hanya pergi ke perawat yang ada di desa. 

II.    KEADAAN FISIK Tn. W. R
1.    Ku : lemah , BB : 76 kg, Tb : 153 cm
2.    Tanda-tanda vital :
    T : 200/100 mmHg
    N : 88 x/mnt
    R : 24 x/mnt
3.    Kepala : bentuk kepala bulat, rambut mulai beruban.
4.    Mata  : konjungtiva agak kemerahan, penglihatan kadang berkunang-kunang sehingga mengeluarkan air mata dan pada saat ini sudah menggunakan kacamata untuk membantu penglihatan.
5.    Leher : kelenjar tiroid tidak membesar, tidak ada luka bekas operasi
6.    Dada : simetris
7.    Abdomen : kadang kala merasa sakit di bagian px.
8.    Ekstremitas : tidak ada edema, tidak terdapat varises tungkai
9.    Genetalia : Tidak ada keluhan.


III.    POLA KEGIATAN SEHARI-HARI (GORDON)
a.    Pola Persepsi Management Kesehatan :
•    Tn. W. R belum tahu diet penderita hipertensi, karena masih sering makan makanan yang bergaram.
•    Tn. W. R takut mengkonsumsi makanan yang ada kandungan gula karena ibu tersebut penderita DM.
b.    Pola Nutrisi Metabolic
1.    Makanan
•    Jika makan tidak merasa mual/muntah
•    Porsi makan Tn. W. R mulai berkurang
•    Terjadi gangguan menalan karena ada sariawan.
2.    Minuman
•    Jumlah air yang diminum : + 1200 cc (6 gelas)
•    Jenis air yang diminum     : Air putih
c.    Pola Eliminasi
1.    Buang Air Kecil
•    Rasa Nyeri         : tidak
•    Frekuensi         : >3 x/hari
•    Warna urine         : Kuning
•    Bau urine         : Amoniak
2.    Buang Air Besar
•    Rasa nyeri     : tidak
•    Frekuensi     : 1 x/hari
•    Warna faeces     : Kekuningan
•    Konsistensi     : Lembek
d.    Pola Aktivitas dan Latihan
1.    Mobilisasi
•    Aktivitas Tn. W. R : Bisa sendiri.
•    Menggunakan alat Bantu : Tidak
•    Gangguan lain yang dirasakan Tn. W. R saat beraktivitas adalah kelelahan.
2.    Respirasi
•    Tn. W. R tidak merasa sesak nafas R : 24 x/mnt
•    Tn. W. R merasa batuk.


e.    Pola Tidur/Istirahat
•    Tidur malam : Jam 10.00 dan bangun Jam  06.00.
•    Tidur siang   : Jam 13.00 dan bangun Jam   15.00.
f.    Pola Kognitif Perceptual
•    Status Mental Tn. W. R     : Sadar
•    Kemampuan berbicara, membaca dan interaksi : normal
•    Penglihatan Pasien     : Berkurang
•    Vertigo    : Normal
g.    Pola Persepsi/Konsep Diri
•     Harga diri, ideal diri, identitas diri, gambaran diri serta ideal diri pasien tidak terganggu.
h.    Pola Peran Hubungan
•    Peran dan hubungan Tn. W. R dengan orang-orang terdekat : baik.
•    Beberapa anak-anak dan cucu-cucu sering berkunjung.
i.    Pola Seksual/Reproduksi
•    Pola seksual Tn. W.R : tidak ada gangguan.
j.    Pola Koping Toleransi.
•    Masalah utama Tn. W. R selama ini adalah belum tahu cara diet hypertensi dan takut konsumsi gula.
k.    Pola Nilai Kepercayaan.
•    Tn. W. R menganut agama Kristen Protestan 
•    Tn. W. R taat menjalankan ibadah, masih rajin pergi Gereja.


IV.    ANALISA DATA
NO    DATA    PENYEBAB (E)   
MASALAH (P)

1.    Data subjektif :
Saat ini Tn. W. R mengeluh sering merasa panas dibagian kepala, pusing dan sakit kepala.
Data Objektif :
BB : 76 kg, Tb : 153 cm
Tanda-tanda vital :
T : 200/100 mmHg
N : 88 x/mnt
R : 24 x/mnt
GDS : 171   

Kurang Pengatahuan tentang  penyakit hypertensi dan DM.   

1.    Ketidakmampuan keluarga melakukan upaya untuk merawat.
2.    Data subjektif :
Tn. W. R pernah berobat ke dokter praktek dan dianjurkan untuk kontrol kembali dan meminum obat secara teratur. Akan tetapi pada saat ini Tn. W. R mulai malas pergi ke dokter untuk kunjungan berikutnya.    

Kurang Pengatahuan tentang prosedur pekayanan kesehatan.   

2.    Tidak menggunakan sarana kesehatan


V.    RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.    Ketidakmampuan keluarga mengenal gejala hypertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan DM.
2.    Ketidakmampuan keluarga kesarana pelayanan kesehatan untuk mengontrol tekanan darah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat serta prosedur pelayanan kesehatan.

VI.    PRIORITAS MASALAH
1. Hypertensi
NO    KRITERIA    HITUNGAN     SKORING    KETERANGAN
1.    Sifat masalah :
Kurang sehat     3/3 x 1    1    Merupakan masalah kurang sehat dan memerlukan tindakan segera.
2.    Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah    2/2 x 2    2    Fasilitas untuk mengatasi masalah tersedia, dapat dijangkau keluarga.
3.    Potensial masalah dapat dicegah : tinggi     3/3 x 1    1    Dengan menditeksi secara dini dapat dicegah kemungkinan komplikasi lanjut.
4.    Menonjolnya masalah : masalah harus segera ditangani.    0/2 x 1    0    Keluarga tidak menyadari adanya masalah.
Total score    4   

2. Tidak menggunakan sarana pelayanan kesehatan
NO    KRITERIA    HITUNGAN    SKORING    KETERANGAN
1.    Sifat masalah :
Ancaman kesehatan     2/3 x 1    2/3    Lanjut usia dengan hipertensi bila tidak dibawah kepelayanan kesehatan untuk mengontrol dapat menyebakan ancaman kesehatan.
2.    Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah    2/2 x 2    2    Terjangkaunya fasilitas pelayanan kesehatan serta tanggapan terhadap petugas baik.
3.    Potensial masalah dapat dicegah: tinggi     3/3 x 1    1    Dapat dijangkaunya fasilitas pelayanan baik dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan.
4.    Menonjolnya masalah : masalah harus segera ditangani.    6/2 x 1    0    Keluarga tidak menyadari adanya masalah hipertensi kalau sudah berat baru kepelayanan kesehatan.
Jumlah    3 2/3   

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada Keluarga Tn. W. R  adalah sebagai berikut:
1.    Hipertensi : score 4.
2.    Tidak menggunakan sarana pelayanan kesehatan : Score 3 2/3.

VII.    KRITERIA MENURUT NANDA, NOC DAN NIC.
1.    Kurang Pengetahuan
a.    NANDA ( Knowledge deficit-1980)
Domain     : 5 – persepsi/kognisi
Kelas    : 4 – kognisi
Diagnosa     : Kurang pengetahuan (spesifik)
Pengertian : Tidak ada atau kurang informasi kognitif berhubungan dengan topik yang spesifik.

Batasan karakteristik :
•    Mengungkapkan adanya masalah
•    Mengikuti instruksi tidak akurat
•    Tes penampilan tidak akurat.
•    Perilaku berlebihan atau tidak sesuai (histeris, bermusuhan, agitasi, apatis)
b.    NOC = Knowledge : Deficit
Definisi : Tidak ada atau kurangnya informasi pengetahuan tentang topic yang spesific.
Hasil yang disarankan :
    Pengetahuan : Diet
    Pengetahuan : Proses penyebaran penyakit
    Pengetahuan : Tingkah laku/ perilaku kesehatan
    Pengetahuan : Sumber kesehatan
    Pengetahuan : Perawatan kesehatan
    Pengetahuan : Pengobatan
    Pengetahuan : Keselamatan perorangan
    Pengetahuan : Penentuan aktifitas yang dianjurkan
    Pengetahuan : Prosedur pengobatan

Hasil yang ditambahkan :
    Kemampuan kognitif
    Komunikasi : Kemampuan menerima
    Konsentrasi
    Ingatan
    Proses informasi

Tujuan/ criteria hasil :
Menunjukkan pengetahuan : dibuktika dengan indikator berikut (sebutkan nilainya 1-5 : tidak ada, terbatas, cukup, atau lusa)

Pengetahuan : Proses Penyebaran Penyakit (1803)
Domain  :    Pemgetahuan kesehatan dan tingkah laku (IV)
Kelas     :    Pengetahuan kesehatan  (S)
Sakala   :     Tidak ada pengetahuan sampai dengan luasnya   pengetahuan (i)










Kode     Pengetahuan : Proses penyebaran penyakit     Tidak ada    Kurang     Sedang     Banyak     Lusa
180301    Mengetahui tentang nama penyakit     1    2    3    4    5
180302    Gambaran dari proses penyebaran penyakit     1    2    3    4    5
180303    gambaran dari penyebab / faktor yang menambah penyebab penyakit.    1    2    3    4    5
180304    Gambaran dari faktor resiko    1    2    3    4    5
180305    Gambaran dari efek penyebaran penyakit    1    2    3    4    5
180306    Gambaran dari tanda dan gejala    1    2    3    4    5
180307    Gambaran dari perjalanan penyakit yang terjadi    1    2    3    4    5
180308    Gambaran dari tindakkan atau langkah untuk meminimalkan kemajuan dari penyebaran penyakit.     1    2    3    4    5
180309    Gambaran dan komplikasi penyakit.                   
180310    Gambaran dari tanda dan gejala komplikasi.     1    2    3    4    5
180311    Gambaran dari tindakan pencegahan untuk mencegah komplikasi     1    2    3    4    5
180312    Lain-lain
(spesifik)    1    2    3    4    5

c.    NIC = Knowledge : Deficit
Definisi : Tidak ada atau kurangnya informasi pengetahuan tentang topic yang spesifik.
Interfensi yang disarankan :


PENGAJARAN PROSES PENYAKIT 
Pengertian : Membantu pasien dalam memahami informasi yang berhubungan dengan proses timbulnya penyakit secara khusus.

PENATALAKSANAAN :
1.    Menghargai tingkat kemampuan pengetahuan pasien yang berhubungan dengan proses timbulnya penyakit secaea khusus.
2.    Menjelaskan patofisiologi tentang penyakitnya dan bagaimana anatomi dan fisiologisnya dengan tepat
3.    Menjelaskan secara umum tanda dan gejala tentang penyakitnya dengan tepat.
4.    Menjelaskan proses timbulnya penyakit dengan tepat.
5.    Indentifikasi penyebab yang mungkin terjadi dengan tepat.
6.    Memberikan informasi kepada klien tentang kondisinya dengan tepat.
7.    Menghindari kekosongan penentram hatinya .
8.    Mempersiapkan keluarga dan anggota keluarga lainnya dengan memberikan informasi tentang kemajuan pasien dengan tepat.
9.    Memberikan informasi tentang diagnisis yang didapat dengan tepat.
10.    Menentukan perubahan gaya hidup yang mungkin menuntut untuk menghindar komplikasi yang akan datang/ muncul dan melakukan pengontrolan terhadap proses penyakitnya.
11.    Menentukan pilihan terhadap pengobatan.
12.    Menjelaskan secara rasional pada akhir pengaturan pengobatan atau perawatan yang dianjurkan.
13.    Menganjurkan pasien untuk mengetahui pilihan atau memperoleh pendapat yang mendukung pengobatan dengan tepat.
14.    Menjelaskan komlpikasi yang mungkin terjadi denga tepat
15.    Minta pasien untuk dapat  mengurangi efek samping penyakitnya dengan tepat.
16.    Menyelidiki/ mengetahui sumber penghasilan yang mungkin dapat mendukung dengan tepat
17.    Menunjukan kepada pasien tentang komunitas local atau dukungan kelompok dengan tepat
18.    Minta pasien tentang bagaimana tanda dan gejala yang dilaporkan terhadap pemeliharaan perawatan kesehatan dengan tepat
19.     Menyediakan nomor telepon untuk meberitahukan jika ada terjado komplikasi
20.    Memperkuat informasi yang disediakan kepada tim perawatan kesehatan lainnya dengan tepat.

2.     Resiko cidera berhubungan dengan kondisi fisik yang sudah menurun (Lansia)
Pengertian : Resiko cedera sebagai akibat dari interaksi kondisi lingkungan dengan adaptasi individu dan sumber pertahanan.
a.    NANDA : Resiko injuri
b.    Nursing outcome ( NOC ) :
1.     Knowledge    : personal safety (1809)
        Domain     : Health knowledge and behavior(IV)
    Class    : Health knowledge(S)
    Scale    : None to extensive (i)
    Indicators :
180901    :    Menggambarkan tanda-tanda pencegahan terhadap  kelemasan
180902    :     Menggambarkan tanda-tanda pencegahan terhadap jatuh
18090    :     Menggambarkan tanda-tanda terhadap resiko terjadinya     kecelakaan dan cedera.
180904    :     Menggambarkan keamanan Rumah
1809016     : Menggambarkan prosedur gawat darurat.

2. Neurological status (0909)
Domain:  Physiologic health (II)
Class    :  Neurocognitive (J)
Scale    :  Extremely compromised to not compromised (a)


Indicators :
090901    :  Fungi neurologis : kesadaran
090902    :  Funsi neurologis  :pusat control motorik
090903    :  Fungsi saraf : fungsi motorik/sensorik spinal
090904    :  Fungsi saraf kranial   
090905    :  Fungsi saraf : autonom
090906    :  Tekanan intracranial dalam batas normal
090907    :  Komunikasi
090908    :  Ukuran pupil
090909    :  Reaksi pupil
090910    :  Pola gerakan mata
090911     :  Pola napas
090912    :  Tanda-tanda vital dalam batas normal

c.    Nursing intervention (NIC)
1. FALL PREVENTION (6490)
-    Mengidentifikasi karakteristik dari lingkungan yang dapat berpotensial meningkatkan resiko jatuh
-    Memantau gaya berjalan,keseimbangan dan tingkat ke,lemahan dengan pergerakan
-    Membantu ketidakmampuan individu dalam pergerakannya
-    Memberikan bantuan alat untuk kemantapan berjalan
-    Mengajarkan kepada pasien cara jatuh untuk meminimalisasikan terjadinya cedera
-    Menggunakan pengendalian fisik untuk membatasi potensial pergerakan yang tidak aman.






VIII.    DIAGNOSIS DAN INTERVENSI
NO    DIAGNOSA    TUJUAN JANGKA PANJANG    TUJUAN JANGKA PENDEK    INTERVENSI
1    Ketidakmampuan keluarga mengenal gejala hypertensi dan DM berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang hypertensi dan DM
    Setelah 5 kali kunjungan rumah keluarga dapat mengenal gejala hipertensi dan DM.    1.    Setelah 2 kali kunjungan rumah keluarga dapat/ mampu menjelaskan arti hypertensi dan DM.
2.    Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala hypertensi dan DM.
3.    Keluarga mampu menjelaskan penyebab hypertensi dan DM.
4.    Keluarga mampu menjelaskan komplikasi dari hypertensi dan DM.
5.    Keluarga mampu menjelaskan tindakan dalam mengatasi masalah Hypertensi dan DM.    Berikan penyuluhan tentang :

-    Tanda dan gejala, penyebab, serta komplikasi dari Hypertensi dan DM
-    Diet pasien hypertensi dan DM.
-    Masalah yang timbul saat hypertensi dan DM
-    Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan yang dialami
2    Ketidak mampuan keluarga merawat kesarana pelayanan kesehatan untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah  berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat serta prosedur pelayanan kesehatan.
    Setelah 5 kali kunjungan rumah, keluarga dapat merawat lanjut ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, untuk memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi.     Setelah 2 kali kunjungan rumah, keluarga dapat kriteria :
1.    Keluarga dapat mengerti tentang dsarana pelayanan kesehatan
2.    Keluarga dapat mengetahui manfaat pelayanan kesehatan dan dapat menggunakannya.     Berikan penyuluhan tentang :
1.    Apa yang dimaksud dengan sarana pelayanan kesehatan
2.    Manfaat pelayanan kesehatan dan menggunakannya.

IX.    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI .
NO    IMPLEMENTASI   
EVALUASI

1.    kamis , 10 Juni 2010
Jam 11.00

Tujuan :
-    Mengecek tekanan darah, nadi dan Respirasi klien.
-    Memperkenalkan diri pada klien dan mengadakan kontrak waktu dengan klien.     Kamis , 10 Juni 2010
Jam 11.30

S : keluarga mengatakan sangat senang jika ada yang datang mengontrol keadaan klien.
O :keluarga tampak senang dengan tawaran yang diberikan.
A : Tujuan tercapai
P : Perlu BHSP (bina hubungan saling percaya)

2.    Jumat , 11 Juni  2010
Jam 14.00

Diagnosa I

Tujuan :
Memberi penyuluhan menggunakan leaflet :
Arti hypertensi, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi dan tindakan keluarga dalam mengatasi masalah hypertensi.

    Jumat , 11 Juni  2010
Jam 15.00

S : keluarga mengatakan mengerti dan dapat menjelaskan kembali arti hypertensi, tanda dan gejala, penyebab serta komplikasi dari hypertensi.
O: keluarga tampak mengerti penjelasan yang diberikan.
A : Tujuan tercapai
P : Perlu adanya pemantauan untuk mengetahui tingkat pemahaman keluarga tentang hypertensi.

3    Sabtu , 12 Juni  2010.
Jam 15.00

Diagnosa II
Memberikan penyuluhan tentang apa yang dimaksud dengan saranan pelayanan kesehatan dan manfaat dari fasilitas kesehatan    Sabtu , 12 Juni  2010.
Jam 15.45

S : keluarga mengerti dan dapat menjelaskan manfaatfasilitas pelayanan kesehatan serta mau menggunakannya.
O : keluarga tampak mengerti dan bersedia menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
A :    tujuan tercapai
P : perlu adanya pemantauan untuk mengetahui tingkat pemahaman keluarga.



4    Minggu , 13 Juni 2010
jam 11.00

Diagnosa II
Tujuan :
Menanyakan apaka keluarga telah menggunakan sarana pelayanan kesehatan, dan menanyakan manfaat dari fasilitas kesehatan.
    Minggu , 13 Juni 2010
jam 12.00

S :  keluarga mengatakan bahwa mereka sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. Bahkan klien sudah melakukan check-up di RS.
O : Keluarga tampak puas dengan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Bahkaan keluarga menunjukkan hasil pemeriksaan lab.
A  : Tujuan tercapai.
P : perlu adanya pemantauan untuk mengetahui tingkat pemahaman keluarga.



No    Diagnosa keperawatan    Tujuan    Kriteria    Intervesi    Implementasi    Evaluasi
        Umum    Khusus               



    Resiko terjadinya kecelakaan  lansia berhubungan dengan Kondisi fisik yang sudah men



    Setelah dilakukan kunjungan ke 4  kecelakaan pada lansia tidak terjad




    Keluarga mampu:
•    Menyebutkan masalah yang berkaitan dengan kecelakaan lansia.
•    Menyebutkan penyebab terjadinya kecelakaan pada lanjut usia.
•    Menyebabkan akibat yang bisa terjadi jika terjadi cibera pada penderita DM
•    Memutuskan tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada lanjut usia.
•    Menata alat/ perabot rumah tangga dengan baik.agar dapat menghindari kecelakaan akibat alat rumah tangga.     Verbal:



Non Verbal




    Berikan penyuluhan tentang :
•    Masalah yang berkaitan dengan kecelakaan lansia
•    Hal-hal yang dapat menyebabkan  terjadinya kecelakaan pada lansia
•    Akibat yang bisa terjadi jika terjadi cidera pada penderita Dm
•    Hal-hal yang sebaiknya di lakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada lansia
•    Prabot rumah tangga dapat menyebabkan terjadinya terjadinya kecelakaan pada lansia    Memberi penyuluhan menggunakan  leaflet tentang:
•    Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
•    Permasalahan kesehatan lanjut usia




    S:
•    Menyebutkan masalah yang berkaitan dengan kecelakaan lansia.
•    Mampu menyebutkan penyebab terjadinya kecelakaan pada lanjut usia.
•    Dapat menyebabkan akibat yang bisa terjadi jika terjadi cibera pada penderita DM
O :
•    Keluarga menata perabotan rumag tangga
•    Perabotan rumah tangga  terlihat lebih rapi
A :Tujuan sebagian Tercapai
P :Perlu penegasan kembali untuk menjaga kebersihan lingkungan.
2    Kurang pengetahuan  berhubungan dengan kurangnya  informasi mengenai  ketrampilan perawatan mandiri  diabetes
    Setelah di lakukan pera- watan/ kun- jungan 4x diharapkan keluarga mam pu merawat anggota  keluarga yang menderita diabetes    Keluarga mampu:
•    Menyebutkan penyebab terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah
•    Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya peningkatan gula darah.
•    Menyebutkan akibat yang bisa terjadi bila kadar gula terlalu tinggi.
•    Menyebutkan makan an yang boleh dan tidak boleh untuk penderita diabetes.
•    Memeriksakan diri secara teratur.
Menyediakan makanan yang tidak mengandung  gula.    Verbal


Non verbal    Berikan penyuluhan tentang
•    Kemungkinan penyebab terjadinya peningkatan tekanan kadar gula
•    Menyebutkan tanda-tanda peningkatan kadar gula.
•    Menyebutkan akibat yang mungkin terjadi dari peningkatan kadar gula.
•    Menyebutkan jenis makanan yang boleh di konsumsi dan yang tidak boleh di konsumsi.
•    Memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
•    Masakan yang dikonsumsi sudah tidak manis lagi.
Menyediakan makanan yang yang tidak mengandung gula    Memberi penyuluhan menggunakan  leaflet mengenai :
•    Pengertian diet
•    Tujuan diet
•    Makanan yang boleh atau tidak boleh di konsumsi penderita Dm
•    Pengatytan diet
•    Tips sehat    S:
•    Keluarga Dapat menyebutkan penyebab terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah
•    Dapat menyebutkan tanda dan gejala terjadinya peningkatan gula darah
•    Menyebutkan akibat yang bisa terjadi bila kadar gula terlalu tinggi.
•    Menyebutkan makan an yang boleh dan tidak boleh untuk penderita diabetes.
O :
•    Tn A pergi ke puskesmas untuk memeriksakan diri dan mendapatkan obat.
Makanan yang Di sajikan  tidak mengandung  gula
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Seperkes Bangkalan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger